Rabu, 11 Desember 2013

Kecelakaan Maut Bintaro Kereta api dan Tangky

Tabrakan Kereta Ulujami Mirip Tragedi Bintaro




Jakarta - Kecelakaan kereta kembali terjadi. Sekitar pukul 11.10 WIB tadi, kereta rel listrik (KRL) Jabotabek rute Stasiun Serpong-Tanah Abang bertabrakan dengan truk bermuatan LPG di perlintasan kereta api Bintaro Permai. Akibatnya, truk dan gerbong khusus wantia di bagian depan rangkaian kereta terbakar. 

Hingga berita ini diturunkan, belum dapat dipastikan berapa banyak korban dan kerugian akibat musibah ini. Namun, sejak 26 tahun lalu, kereta komuter Jabodetabek telah beberapa kali mengalami kecelakaan. Berikut ini beberapa musibah KRL Jabodetabek yang pernah terjadi:

19 Oktober 1987
Tabrakan antara KA Ekonomi nomor 225 jurusan Rangkasbitung-Tanah Abang dengan KA 220 jurusan Tanah Abang-Merak. Tabrakan terjadi di Bintaro, Pondok Betung, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. KA 220 berjalan dengan kecepatan 25 km/jam, sementara KA 225 melaju dengan kecepatan 45 km/jam dengan kondisi jalur menikung. Jumlah korban tewas mencapai 139 jiwa dan 123 orang lainnya mengalami luka berat

November 1993
Dua kereta KRL ekonomi tabrakan di Desa Ratu Jaya, Depok. Kerasnya benturan membuat kedua kepala KRL itu "benjol" ke atas, hampir tiga meter tingginya. Sebelumnya, KRL 520 berhenti di Stasiun Depok Lama dan KRL 531 berhenti di Citayam. Dua stasiun kecil itu dihubungkan dengan rel tunggal (single track). Dalam persidangan terbukti petugas pengatur perjalanan kereta api (PPKA) Stasiun Depok Lama dan PPKA Stasiun Citayam itu dinilai lalai sehingga terjadi tabrakan dua kereta. Masing-masing dihukum tiga tahun penjara. Sebanyak 20 orang penumpang tewas dan 100 orang lebih luka-luka.

26 Juni 1999
Tabrakan terjadi antara kereta Jabotabek di Stasiun Juanda. KRL Jabotabek jurusan Jakarta-Bogor ditabrak dari belakang oleh rangkaian Kereta Rel Diesel (KRD) Bisnis Jayabaya Utara yang ditarik lokomotif CC 20319. Tabrakan itu terjadi sekitar pukul 15.05, atau lima menit selepas KRD Jayabaya Utara meninggalkan Stasiun Kota menuju Gambir. Saat KRD akan masuk ke Stasiun Juanda, KRL bernomor pemberangkatan 482 yang seharusnya sudah berangkat ke Gambir itu ternyata tidak segera bergerak. Kecelakaan ini menyebabkan 17 orang luka-luka.

9 Agustus 2000
Kereta Jabotabek bernomor 529 yang menurunkan penumpang di Stasiun Universitas Pancasila, selanjutnya KA 527 yang datang dari Stasiun Universitas Indonesia (UI), Depok, masuk ke Stasiun Universitas Pancasila dan menyundul KA 529. Pengakuan masinis, penyebabnya adalah sistem pengereman yang tidak bekerja baik. Beberapa penumpang mengalami cedera dan dirawat di Rumah Sakit (RS) Fatmawati, Jakarta Selatan.

4 Oktober 2003
Kereta Jabotabek nomor 490 menubruk KRL 488 yang berhenti mendadak di Kelurahan Kebon Pedes, Kota Bogor. Kedua kereta itu sama-sama berasal dari Bogor dengan tujuan Jakarta dengan waktu keberangkatan cuma berselang 10 menit. Penyebabnya seorang penumpang (sudah tersangka) menarik tuas rem darurat sehingga kereta kereta 488 berhenti mendadak dan akhirnya ditubruk oleh kereta nomor 490. Selain itu, sinyal di Blok 104 tidak berfungsi. Kecelakaan ini menelan satu orang korban jiwa. Adapun 45 orang luka berat dan ringan

30 Oktober 2008
Kereta barang pengangkut peti kemas menabrak kereta api rel listrik kelas ekonomi AC Jabotabek jurusan Bekasi-Jakarta. Kejadian berlangsung sebelum memasuki Stasiun Kampung Bandan, Jakarta Utara, sekitar pukul 10.30. Tujuh penumpang luka-luka, dua di antaranya patah tulang.

5 Juni 2009
Terjadi tabrakan antara KRL Ekonomi No 521 jurusan Bogor-Jakarta dengan KRL 265 Depok Ekspress. Tabrakan terjadi di perlintasan kilometer 11+200 antara Stasiun Tebet dengan Stasiun Manggarai, pukul 07.45 WIB. Pada insiden itu, KRL 521 menyeruduk KRL 265 yang sedang berhenti untuk menunggu sinyal. Kereta berhasil dievakuasi seluruhnya pada pukul 10.40 WIB. KRL Ekonomi Bogor-Jakarta bernomor 523 yang dikemudikan Supriyanto meluncur tanpa kendali.

Sabtu, 07 Desember 2013

Kal Ho Naa Ho


Kal Ho Naa Ho


Kal Ho Naa Ho

Baca Juga:


Tags:

shahrukh khan

Berita HOT:

Kesuksesan luar biasa Kal Ho Naa Ho sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari tangan dingin Karan Johar walau kali ini bukan sebagai sutradara seperti sebelumnya, melainkan hanya bertindak sebagai produser dan penulis skenario. Namun Karan Johar mempercayakan posisi sutradara pada Nikhil Advani yang jelas bukan orang lain karena ia adalah asisten sutardara yang biasa mendampingi Karan dalam semua filmnya seperti Kuch Kuch Hota Hai ataupunMohabbatein.
Tidak heran jika pun terasa sekali pengaruh Karan dalam warna film berjenis melodrama ini. Belum lagi kasting untuk film tersebut yang jelas bukan kelas kacangan. Selain Shahrukh Khan, didapuk pula aktris jelita yang kemampuan aktingnya jelas mumpuni, Preity Zinta dan juga aktor Saif Ali Khan yang telah lama berkecimpung di Bollywood. Nah, kisahnya sendiri adalah kisah tentang 3 sahabat yang berdasarkan cinta yang tidak bersyarat dan empati emosional satu sama lain diantara mereka bertiga.
Berlatar di Manhattan, New York pada masa kini, kehidupan terasa menekan bagi seorang gadis cantik keturunan India, Naina Catherine Kapur (Preity Zinta). Naina merasa tertekan lantaran sebuah tragedi dalam keluarganya yang separuh Punjabi dan separuh Katolik, mengguncang hidupnya dan membawa pergi kebahagiaannya. Di rumah dari hari ke hari terjadi pertengkaran antara anggota keluarga, kerepotan Naina dalam menjaga adik lelaki dan perempuannya serta harus membantu ibunya, Jennifer (Jaya Bachchan) untuk mengatasi masalah finansial rumah tangga mereka.
Belum lagi kerepotan Naina menghadapi neneknya yang bersifat pemarah. Tidak heran jika Naina tidak punya waktu untuk dirinya sendiri. Jangankan bersenang-senang dengan teman sebayanya, Naina pun seperti tidak punya waktu bersikap ramah pada orang lain. Pokoknya kehidupan itu suram bagi gadis cantik yang baru berusia 23 tahun tersebut. Namun terjadi perubahan dalam hidup Naina ketika seorang pria bernama Aman Mathur (Shahrukh Khan) datang ke wilayah tempat tinggal Naina yang didominasi keturunan India.
Berlawanan dengan sifat Naina yang introvert, Aman adlah orang ekstrovert yang periang dan supel. Aman selalu berusaha bersahabat dengan siapapun dan selalu berhasil memenangkan hati orang-orang di sekelilingnya dengan kegembiraan dan ketulusannya. Begitu melihat kesedihan dan kemuraman dalam Naina, Aman pun bertekad membawa kegembiraan dalam hidup gadis tersebut. Dalam usaha mendatangkan kegembiraan pada Naina, Aman mendapat bantuan dari sahabat baiknya, Rohit (Saif Ali Khan), seorang bujangan tampan yang disukai banyak gadis.
Walau harus bersusah payah, Aman dan Rohit akhirnya berhasil membuat Naina tersenyum kembali dan mulai merasakan kebahagiaan pertamakalinya sejak bertahun-tahun lalu. Naina mulai sadar bahwa masih ada kebahagiaan yang bisa diraih walau di tengah-tengah masalah keluarganya. Tidak heran jika kemudian Naina, Aman dan Rohit pun menjadi tiga sekawan yang saling menyayangi dan saling memperhatikan. Namun lama-kelamaan Naina merasakan cinta pada Aman, namun Aman ternyata tidak peduli, malah berusaha menjodoh-jodohkan Naina dengan Rohit yang memang telah jatuh cinta pada gadis tersebut. Aman sebenarnya mencintai Naina, namun punya rahasia yang membuatnya sadar bahwa ia tidak bisa bersatu dengan gadis itu.
Rahasia apa yang membuat Aman merasa tidak bisa bersatu dengan Naina ? Haruskah Naina merasakan kesedihan sekali lagi padahal belum lama memperoleh kebahagiaan ? Saksikan Kal Ho Naa Ho  hanya di Indosiar yang memang untuk Anda.(indosiar.com/Fachri)